Wednesday, January 16, 2013

A War Without Hate, Real Madrid vs Manchester United 1950s


Berhubung bentar lagi lawan Manchester, gak ada salahnya bahas rivalitas kedua tim ini jaman dulu. 1957,  Madrid vs MU di semifinal, berakhir dengan kemenangan Madrid (5-3) dan ujung2nya juara setelah di final menaklukkan Fiorentina di stadion Santiago Bernabeu, membawa Madrid jadi juara Eropa ke 2 kalinya. Tapi tulisan ini bukan hanya membahas pertandingan Madrid vs MU, tapi semua kisah dibaliknya di tahun-tahun tersebut...(sekalian buat fans Madrid, gak ada salahnya sekaligus belajar sejarah tim lain)

Di tahun 1956, Matt Busby (pelatih Manchester) di Madrid. Beliau ditawarin Presiden Bernabeu waktu itu supaya jadi pelatih Madrid (Saat itu Busby baru jadi juara liga Inggris). Bernabeu bilang, "Ini kayak melatih di surga loh" (merujuk pada generasi emas Di Stefano dkk), Busby lantas nolak dan bilang "Manchester adalah surga saya". Meski menolak, Busby sebenarnya kagum dengan Madrid saat itu dan bilang ke anak buahnya "Boys, they're playing a different game over there on the continent. We've got to get involved.". Lalu takdir menentukan kedua tim ini saling berhadapan satu tahun kemudian di semifinal liga Eropa.


Pertandingan keduanya berjalan lumayan sengit. Di first leg Madrid menang di Bernabeu 3-1 (Rial, Stefano & Mateos - Taylor), di leg kedua Manchester mampu menyamakan kedudukan 2-2 (Taylor & Charlton - Kopa & Rial). Manchester akhirnya gugur, tapi usahanya patut diacungi jempol, selain karena Madrid waktu itu lagi masa2 jayanya, squad Manchester juga tergolong muda (rata2 umur 20an) karna proyeknya Busby bangun tim dengan pemain muda, sebutannya 'Busby Babes'. Busby pun bilang "It was a contest between two great teams – a mature side and a young side, and, of course, experience told. But our time will come". 11 tahun kemudian, ucapan Busby tersebut baru terbukti saat mereka juara liga Eropa. Meski demikian, Februari satu tahun setelah pertandingan ini, nasib sial menimpa Manchester...

Munich Air Disaster terjadi, pesawat Airspeed Ambassador milik maskapai British European Airways penuh dengan pemain MU dan Jurnalis yang ikut meliput pertandingan United gagal take off. Kecelakaan pesawat bulan Februari tersebut menewaskan 8 pemain Manchester (yang selamet juga lumayan banyak, Bobby Charlton salah satunya) dan beberapa orang lagi. Tragedi ini sontak membuat simpati dari berbagai pihak, Madrid salah satunya. Dan bikin Manchster jadi hilang kekuatannya dan dibantai Milan di semifinal yang kalo menang harusnya mempertemukan MU vs Madrid di final tahun itu.

Madrid yang di bulan Mei 1958 (tahun Munich Air Disaster ini terjadi) yang jadi juara Champion lantas mau memberikan piala tersebut ke Manchester, pihak MU jelas menolak... Madrid akhirnya hanya bisa mendedikasikan piala tersebut buat para korban kecelakaan di Munich. Madrid kemudian menelpon Busby untuk memberikan berita supaya para korban selamat bisa liburan di Spanyol gratis dibayarin Madrid supaya lepas dari trauma kecelakaan.

MU yang karena hilang kekuatan (pemain dan finansial) gak bisa berbuat banyak di liga otomatis gak dapet tiket ke kompetisi Eropa, Busby pun meminta Madrid lagi supaya mau ngadain friendly. Beliau pikir minimal pemain2nya dapet experience lawan tim asing dan tentu saja finansial ikut terdongkrak dari para penonton yang nonton pertandingan ini. Madrid menyanggupi, bahkan dikasih harga kurang dari setengah harga fee biasanya buat ngundang tim laen maen friendly.


Dan puncaknya, Madrid juga menawarkan Puskas atau Di Stefano buat dipinjamkan satu season penuh ke Manchester. Niat ini terbentur masalah gaji yang Manchester gak sanggup bayar dan aturan FA sendiri yang saat itu melarang pemain dari negara yang negaranya gak make bahasa Inggris buat main di liga Inggris. Madrid saat itu benar2 di puncak dunia dan mendapat respek dari setiap pecinta sepakbola, sayang di era Ramon Calderon citra Madrid bener2 ancur gara2 ga bener jadi presiden....

Di liga Champion nanti, May the best team win... sekalian bonus, tebak siapa dua orang ini.



No comments:

Post a Comment