Tuesday, December 11, 2012

Curious Case of Laurie Cunningham

Madridista jaman sekarang atau mungkin pada penikmat sepakbola pada umumnya ga kenal dengan Laurie Cunningham.


Tapi orang di foto ini adalah salah satu pemain paling berbakat di dunia, sayangnya gagal jadi harapan publik Bernabeu karena gak bisa nahan keglamouran kota Madrid (sesuatu yang jadi masalah klasik juga sampai sekarang).

Masa kecilnya dia ikut imigrasi besar2an dari jajahan Inggris ke Inggrisnya langsung (jaman perang dunia 2 dulu kulit hitam disono jarang). Saat mulai dewasa sempat ditolak Arsenal lalu keterima di Leyton Orient, lalu pindah lagi ke West Brom hingga berhasil mengubah klub langganan bolak balik zona degradasi tersebut menjadi klub menakutkan. Cunningham bersama 2 pemain lain Brendan Batson dan Cyrille Regis menjadi trio mematikan di liga Inggris ditambah kepemimpinan Ron Atkinson menjadikan mereka era yang paling mentereng di sepanjang sejarah West Bromwich Albion.


"Saat itu saya kira kita tim terbaik di dunia" kata Atkinson, "Saya tidak pernah membatasi Laurie (Cunningham) - saya hanya suruh dia bawa bola dan hancurkan!" lanjutnya. "Season 1978-1979, apalagi pas kita mengalahkan Valencia di piala UEFA, saya gak pernah berkerjasama dengan pemain sebaik dia sebelumnya" kata Atkinson mengakhiri. Pujian bertubi2 yang diberikan Pelatihnya sendiri kepada Cunningham juga bukan hanya sukses memberikan kemenangan dan trophy, tapi juga mampu membungkam publik yang saat itu banyak rasisnya. Hingga puncaknya, Cunningham dibawa masuk ke timnas Inggris sekaligus menjadi pemain kulit hitam pertama di timnas.

Permainannya yang bagus lawan Valencia membuat RealMadrid jadi tertarik dan langsung negosiasi dirumahnya Ron Atkinson langsung. Nego tersebut menghasilkan angka 950000 Poundsterling, di umur 22, Laurie Cunningham menjadi pemain kulit hitam pertama Madrid dan jadi pemain transfer dari klub Inggris pertama Madrid. Transfer yang seharusnya jadi mimpi indah Cunningham ini nantinya akan berubah jadi mimpi buruk.


Debutnya di Madrid vs Valencia membuat image Cunningham bersinar di Spanyol, 2 golnya mengantarkan kemenangan 3-1 untuk Madrid. Untuk laga El Clasico, Cunningham sukses mencetak gol di partai kandang. Dia bahkan diberi Standing Ovation di Nou Camp atas aksinya mengantar Madrid menang 2-0. Performa apik di pertandingan2 awalnya untuk Real sayangnya hanya memberi 6 caps main untuk timnas Inggris (karena rebutan maen untuk klub dan timnas, serta saat itu liga Spanyol gak ada di TV Inggris, bikin dia kayak menghilang sedikit di mata FA).

Musim berikutnya baru mulai muncul masalah kayak cidera kaki yang cukup lama. Tanpa ada Agent buat bantu2 dia atau teman di Spanyol bikin cidera psikisnya kayaknya lebih parah dibanding fisiknya. Setelah sembuh, Cunningham justru merayakan di klub malam untuk berdisko. Cidera lagi malah bikin dia bolak balik lompat klub malam satu ke klub malam satunya lagi, gitu2 terus bikin media akhirnya gencar memberitakan kehidupan glamor Cunningham.



Balik di akhir2 musim Cunningham justru jadi malapetaka bagi Madrid, Kalah vs Liverpool di final piala Champion. Cidera, lalu maen dengan permaenan yang tidak spesial, kemudian kena kartu merah vs Kaiserlautern hingga bikin Madrid kalah 5-0 (salah satu kekalahan paling memalukan yang pernah diderita Madrid di eropa). Real udah gak tahan lagi nampaknya nanganin bagaimana bisa kayak dulu lagi.

Manajemen Madrid lantas terpaksa meminjamkan Cunningham ke Manchester karena aturan hanya boleh 2 orang asing di tim, karena performanya yang kayak gitu dan Madrid udah punya Uli Stielke serta mau boyong midfielder Belanda Johnny Metgod.Turun lah karir dia semenjak itu, dipinjemin ke Manchester Utd & Sporting, hingga akhirnya dilepas gitu aja ke Marseille. Lalu gonta ganti klub karena kalo ga cidera, ya performanya di lapangan biasa aja. Kemampuannya yang dulu amat magis nampaknya hilang sudah.

Di tahun 1988 Cunningham join Rayo Vallecano di divisi 2 liga Spanyol, mungkin berharap maen di liga yang ga terlalu banyak tekanan semacam ini bisa bikin dia at least ga setertekan di liga utama. Anggapan ini nyatanya berhasil, permainan dia nampak mulai menunjukkan gairah yang selama ini hilang dan sukses membawa Rayo ke divisi utama. "Saya akan membakar Bernabeu musim depan, saya akan tunjukkan kepada Madrid apa yang mereka lewati (karena ngebuang dia)" kata Cunningham ke mantan pelatihnya, Ron Atkinson.

Tapi takdir berkata lain, Keinginannya untuk bermain lawan Madrid tidak tercapai. Di pagi hari tanggal 15 Juli 1989 dirinya mengalami tabrakan mobil di Madrid. Meninggal di kecelakaan memilukan itu di usia 33 tahun, meninggalkan istri dan satu anaknya. Rekannya di West Brom, Cyrille Regis berkata "Laurie itu seperti Cristiano Ronaldo tentang bagaimana caranya dia menanggapi orang2 disekitarnya", 20 tahun lebih sudah berlalu semenjak kematiannya, Regis tetap merindukannya sebagai teman dan juga pesepakbola. 






1 comment:

  1. Paddy Power Casino in Leeds - Mapyro
    A 청주 출장안마 map showing 충청남도 출장마사지 Paddy Power Casino, in Leeds, 의왕 출장마사지 United Kingdom. Book best deals with Paddy Power 당진 출장안마 Casino & enjoy deals on hotel 하남 출장샵 in Leeds, United Kingdom.

    ReplyDelete